• Bertaubatlah, sebelum maut menghampiri dan menjemputmu
Sabtu, 12 Oktober 2024

Kajian Tafsir Surat An Nisa ayat 76

Kajian Tafsir Surat An Nisa ayat 76
Bagikan

Kajian Tafsir Masjid Baitul Atieq Sawah Lebar
Surat An Nisa ayat 76
Sabtu 2 September 2023
KH. Muhammad Syamlan

{ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ یُقَـٰتِلُونَ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِۖ وَٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ یُقَـٰتِلُونَ فِی سَبِیلِ ٱلطَّـٰغُوتِ فَقَـٰتِلُوۤا۟ أَوۡلِیَاۤءَ ٱلشَّیۡطَـٰنِۖ إِنَّ كَیۡدَ ٱلشَّیۡطَـٰنِ كَانَ ضَعِیفًا }
Orang-orang yang beriman, mereka berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan ṭagūt, maka perangilah kawan-kawan setan itu, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.
[Surat An-Nisa’: 76]

Pelajaran Umum

Pada ayat ini Allah menunjukkan kepada kita semuanya bahwa orang-orang yang beriman, yaitu beriman kepada Allah, para malaikat, para rasul, kitab-kitab, hari akhir, dan beriman kepada takdir. Mereka berjuang di jalan Allah. Berperang di jalan kepatuhan kepada Allah. Untuk menegakkan ajaran Allah, baik pada dirinya, keluarga, masyarakat maupun bangsa dan negara.
Sebaliknya orang-orang kafir, yang tidak beriman. Orang-orang atheis yg tidak percaya Allah, yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad. Mereka juga berperang tapi di jalan thogut yaitu selain di jalan Allah. Secara bahasa thogut itu adalah sesuatu yang melampaui batas. Orang itu seharusnya menyembah kepada Allah, tapi ini ada orang yang menyembah kepada selain Allah, maka itu disebut melampaui batas. Dan diantara contoh Thogut itu dalam ayat ini dijelaskan adalah syetan. Maka kita diperintahkan oleh Allah: perangilah kawan-kawan syetan, yaitu iblis. Siapa saja yang mengikuti iblis ini maka boleh disebut syetan.
Dan kita ditunjukkan bahwa syetan itu perang dengan cara tipu daya. Tapi kita ditunjukkan bahwa tipu daya itu lemah. Iblis itu lemah. Sedang orang yang beriman itu bersandar kepada Allah. Karena Allah itu Maha kuat. Makanya orang yang beriman selama keimanannya kuat maka jika dibandingkan dengan tipu daya syetan

Pelajaran

  1. Dalam kehidupan ini ada kenyataan yaitu adanya peperangan. Dalam kehidupan ini selalu ada dua kelompok. Orang-orang beriman dan orang-orang kafir.
  2. Orang yang beriman pastilah berperang dan berjuang di jalan Allah. Karena orang yang beriman hatinya senantiasa terpaut kepada Allah. Selalu tunduk dan patuh kepada Allah. Mereka berjuang dalam ketaatan kepada Allah. Karena akan ada pihak lain yang menghalanginya untuk tunduk patuh kepada Allah. Dan yang dimaksudkan berjuang di jalan Alllah berikutnya adalah untuk menegakkan agama Allah. Karena pasti akan ada orang yang selalu menghalangi untuk menegakkan agama Allah.
  3. Orang-orang kafir pasti berperang di jalan thogut. Orang kafir itu secara umum ada dua golongan yaitu orang ahlul kitab yang diantaranya ada orang yahudi dan Nasrani dan orang kafir berikutnya adalah masuk dalam kategori orang-orang musyrik. Mereka ini berjuang di jalan thogut. Mereka memperjuangkan kepercayaannya itu. Karena mereka tahu bahwa yang menghalangi jalan mereka itu adalah iman. Maka mereka berjuang agar iman itu tidak tegak.
  4. Orang yang mengaku beriman tapi tidak berjuang dan berperang di jalan Allah maka keimanan nya itu patut dipertanyakan. Karena diantara konsekuensi iman itu adalah berjuang.
  5. Kita diperintahkan oleh Allah untuk memerangi pendukung-pendukung syetan. Supaya syetan tidak punya pendukung. Dan itu ada dari jenis jin dan dari jenis manusia.
  6. Syetan itu dalam berperang menggunakan tipu daya. Antara lahir dan batin itu beda. Menunjukkan padahal menyesatkan. Cinta padahal benci. Memberikan bantuan padahal menjerumuskan. Seperti kedua orangtua kita dahulu dibujuk oleh iblis untuk memakan pohon larangan.
  7. Kita harus percaya bahwa tipu daya syetan itu lemah. Jadi tidak usah khawatir. Karena orang beriman itu di jalan Allah. Dan Allah itu Maha kuat. Sedang iblis itu adalah lemah. Ibarat cahaya dan kegelapan. Segelap apapun kondisi jika dihidupkan cahaya maka kegelapan itu akan lenyap.
SebelumnyaKajian Tafsir QS. An-Nisa` 72-73