Kajian Tafsir Masjid Baitul Atiq Sawah Lebar [Qs. An Nisaa ayat 74]
Kajian Tafsir Masjid Baitul Atiq Sawah Lebar
Qs. An Nisaa ayat 74
Sabtu 19 Agustus 2023
KH. Muhammad Syamlan
Tidak ada Istilah Kalah bagi yang Berjuang di Jalan Allah
{ ۞ فَلۡیُقَـٰتِلۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ ٱلَّذِینَ یَشۡرُونَ ٱلۡحَیَوٰةَ ٱلدُّنۡیَا بِٱلۡـَٔاخِرَةِۚ وَمَن یُقَـٰتِلۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ فَیُقۡتَلۡ أَوۡ یَغۡلِبۡ فَسَوۡفَ نُؤۡتِیهِ أَجۡرًا عَظِیمࣰا }
Karena itu, hendaklah orang-orang yang menjual kehidupan dunia untuk (kehidupan) akhirat berperang di jalan Allah. Dan barang siapa berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan, maka akan Kami berikan pahala yang besar kepadanya.
[Surat An-Nisa’: 74]
Penjelasan Umum
Ayat ini kembali menegaskan tentang pentingnya berjuang di jalan Allah. Termasuk dalam bentuk peperangan. Setelah kita ditunjukkan pada ayat sebelumnya adanya orang-orang munafik yang ragu dalam berperang yg selalu berlambat-lambat dalam berperang.
Maka Allah tegaskan dalam ayat ini dalam bentuk perintah, siapa saja yg sungguh-sungguh beriman yang mengorbankan dunia dengan tujuan mencari pahala dan ganjaran akhirat. Orang yg beriman itu tidak segan mengorbankan harta dan dunia demi pahala akhirat. Itulah orang-orang yg beriman. Dan Allah tegaskan hendaknya selalu siap siaga untuk berperang di jalan Allah. Menegakkan dan meninggikan kalimat Allah. Dan Allah beri kabar gembira bagi yang berjuang di jalan Allah itu, baik yg terbunuh maupun yang menang mereka mendapat ganjaran yg besar di sisi Allah. Oleh karena itu orang yg beriman itu tidak ada istilah kalah. Kalau kalah maka mati syahid dan karena itu langsung mendapatkan ganjaran di akhirat. Dan kalau menang dalam bentuk bisa mengalahkan orang-orang kafir maka ya itu menang dan Allah berikan nanti untuknya ganjaran di akhirat.
Pelajaran
- Pentingnya untuk menyiapkan diri dan selalu berjuang di jalan Allah.
- Berjuang dalm pandangan islam, orang-orang yang beriman itu adalah fii sabilillah. Yaitu meninggikan dan menegakkan kalimat Allah dan dilakukan semata-mata mengharap ridho Allah.
- Keutamaan orang-orang yang mengorbankan kehidupan dunia untuk kehidupan akhirat. Orang yang beriman itu menjual dunia untuk akhirat. Dunia ini ditukar untuk kehidupan akhirat. Itulah keberuntungan yang sangat besar. Berbeda dengan orang munafik mereka menjual akhirat dan agama untuk dunia.
- Orang yang beruntung adalah orang yang melepaskan dunia untuk mengambil akhirat. Dan sebaliknya orang yang celaka adalah orang melepaskan agama demi kepentingan dunia. Orang yang beriman dalam hidup ini selalu berkorban untuk kepentingan agama, untuk kepentingan akhirat. Karena berapapun besarnya harta dunia bila dibandingkan dengan pahala akhirat sangat kecil dan tak berarti.
- Orang yang berjuang di jalan Allah itu baik kalah ataupun menang itu akan mendapatkan ganjaran yang sangat besar.
- Orang yang berjuang di jalan Allah tidak ada istilah kalah. Karena baik yang terbunuh maupun yang tidak terbunuh itu sama mendapatkan karunia yang besar di sisi Allah. Karena kemenangan itu adalah ukurannya iman. Selama iman itu masih ada maka itu adalah kemenangan.
- Allah itu menilai perjuangan bukan menilai hasil. Hasil itu persoalan nanti. Yang dinilai dalam hidup ini adalah amal. Tidak terlalu penting kita melihat hasilnya itu. Yang penting beramal. Orientasinya adalah beramal. Karena yang dinilai Allah adalah amal. Hasilnya kita serahkan kepada Allah. Yang jelas Allah tidak akan menyia-nyiakan amal hamba-Nya yang sholeh.